Saturday, September 5, 2009

    FLANELLA

    Mungkin komentar yang dikemukakan musisi Glenn Fredly saat melangsungkan konsernya di Bandar Lampung beberapa waktu lalu ada benarnya juga. Mau tahu, apa komentar penyanyi khas tembang-tembang romantis itu? Ia ngomong saat ini generasi muda di Tanah Air merupakan generasi patah hati. Nah lo, kok bisa begitu!

    Penyanyi item manis ini membuktikan dengan berjayanya tembang-tembang melow yang diusung band-band anak negeri.

    Salah satunya adalah tembang "Aku Bisa" milik grup band asal Malang, Flanella. Tembang yang berasal dari album yang berjudul sama Aku Bisa itu terus saja merangkak naik menuju puncak tangga lagu di Radio OZ.

    Walaupun minggu ini tembang ini masih harus mengakui kedigdayaan tembang milik Ungu "Demi Waktu".

    Flanella yang digawangi Kidnep (vokal), Aik (gitar), Ngoeg (bas), Basia (keyboard) dan Vicky (drum) ini memang di album anyarnya lagi-lagi memberikan nuansa romantis dan sedih dalam tembang-tembangnya. Walaupun memang harus diakui kata-kata yang digunakan tidaklah cengeng atau murahan.

    Malahan, dalam "Aku Bisa" menceritakan tentang kisah keseharian yang begitu dekat dengan kehidupan cinta remaja, yakni patah hati. Namun, di tembang ini kita disugesti bisa melewati hidup dalam kesendirian tanpa kehadiran orang yang pernah ada di sisi kita. Daripada manyun meratapi diri, lebih baik dengerin lagu.

    Sehingga, tembang yang terdengar sangat chic dan easy listening ini mulai digandrungi. Padahal, tembang "Aku Bisa" ini bisa dikatakan merupakan tembang lawas Flanella saat masih berstatus band indie di Malang. Meskipun memang tembang ini kemudian diaransemen ulang, sehingga menjadi tembang yang enak banget di telinga. Kemudian nggak sadar bagi yang sedang patah hati, lagu ini mampu menyuarakan hati nurani, deuh.

    Asal nama Flanella diambil karena mimpi Kidnep, sang vokalis yang akhirnya punya obsesi kalau bikin band harus bernama Flanella. Band ini terbentuk 26 Oktober 2000 dan bermarkas di Totem Studio, Jalan Terusan Ksatrian G-72, Malang.

    English

    Perhaps comments raised musician GLENN FREDLY during an concert in Bandar Lampung some time ago there was a point. Want to know what a typical comment tembang singer-tembang romantic? He say the current young generation in the country is a generation of broken hearts. Well lo, how could it!

    Sweet singers item is proving berjayanya-tembang tembang carried melow bands country boy.

    One of them is tembang "AKU BISA" band's origin Malang, FLANELLA. Tembang originating from the same album that I could continue to creep up toward the top of the charts on Radio OZ.

    Although this week tembang still must admit kedigdayaan tembang Purple's "DEMI WAKTU".

    FLANELLA are Kidnep (vocals), Aik (guitar), Ngoeg (bass), Basia (keyboards) and Vicky (drums) This is the album again anyarnya provide romantic and sad nuances in tembang-tembangnya. Although it must be admitted that the words used are not mushy or cheap.

    In fact, in "aku bisa" tells the story of everyday life so close to the teenager's love life, the broken heart. However, in this tembang disugesti we can get through life in solitude without the presence of people who ever existed on our side. Instead of lamenting the self manyun, listened to the song better.

    Thus, tembang which sounded very chic and easy listening began loved. In fact, tembang "aku bisa" It could be said was flanella lawas tembang status while still an indie band in Malang. Although it was later arranged tembang again, so a really good tembang in the ear. Then do not realize to what a broken heart, this song could articulate conscience, deuh.

    Origin of the name was taken because of dream flanella Kidnep, the vocalist who had an obsession that eventually the band made must be named flanella. The band was formed October 26, 2000 and is headquartered in Totem Studio, Canal Road Ksatrian G-72, Malang.


    source

    No comments:

    Post a Comment

    komentarnya ya??..

    Note: Only a member of this blog may post a comment.

    GABUNG FLANELLA SUKA


    Blog Archive